Keinginan untuk membuat personal blog muncul sejak lama. Bahkan sebenarnya saya sudah membeli domain ini sejak Januari 2012. Alasan klasik ketidakmampuan membagi waktu dan konsentrasi antara pekerjaan, kuliah, dan hal-hal di luar itu adalah satu-satunya alibi yang bisa saya gunakan untuk menjawab pertanyaan ‘Kenapa blog ini baru jadi sekarang?’. Oh, ada satu lagi: kegagapan teknologi level medium kayanya juga ya. Hehehe…
Sebelum menghadirkan laman ini, saya pernah cukup rajin menulis di kompasiana. Sayangnya, kegiatan itu termasuk juga yang menjadi korban keganasan daily routine. Untuk kejadian-kejadian personal tertentu yang sangat penting, saya masih berusaha menyempatkan diri merekamnya dalam bentuk tulisan di notes facebook. Saya memang menggunakan kompasiana dan facebook sebagai dua wadah menulis yang berbeda. Intinya, saya kurang merasa nyaman saja menulis cerita curhat kehidupan pribadi di kompasiana.
Blog ini lahir dengan banyak tujuan. Secara pribadi, saya ingin hanya memiliki satu wadah untuk menuangkan segala uneg-uneg. Dengan demikian, saya tak perlu lagi memisahkan tulisan apa di-posting di mana. Tapi saya tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa saya berhenti menulis di kompasiana atau notes facebook. Mengalir saja. Hehehe…
Dalam bingkai yang lebih besar, saya berharap website ini dapat menjadi sarana untuk bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Saya adalah penggemar “orang-orang yang melakukan sesuatu”. Namun di negeri ini, saya merasa agak sulit untuk menemukan mereka dalam porsi pemberitaan yang cukup, baik di media cetak maupun elektronik. Saya berharap diri saya sendiri dan Anda dapat menemukan mereka antara lain di sini, lalu terinspirasi atas ide-ide dan tindakan orang-orang tersebut, serta tertarik untuk “melakukan sesuatu” juga. Definisi “melakukan sesuatu” bagi saya luas dan tidak baku. Intinya kembali kepada tadi, memberikan manfaat bagi orang lain.
Berkomunikasi dengan “orang-orang yang melakukan sesuatu” ini hasil sebelumnya bisa Anda baca pada halaman kompasiana saya. Fakta yang rasanya perlu juga saya tulis adalah bahwa terkadang tidak mudah untuk menghubungi mereka—walaupun saya menginginkannya benar-benar. Dengan kembali kepada niat awal, saya selalu berharap untuk dapat menulis tentang sebanyak-banyak mereka. Saya percaya ide-ide dan tindakan bagus dapat menular dimana-mana. Jika Anda memiliki “orang-orang yang melakukan sesuatu” dalam jangkauan dan ingin membantu saya menulis tentang mereka, janganlah pernah sungkan untuk menghubungi saya.
Di luar itu, blog ini adalah juga tentang kehidupan sehari-hari seorang anak manusia bernama Dwinanda Ardhi. Saya menganut keyakinan bahwa kenangan dan ide terbaik pada dasarnya harus dituliskan. Saya mengingat betul petikan tulisan Pramoedya Ananto Toer yang berikut ini:
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” (Mama, 84)
Prinsipnya, saya berangkat menulis dengan niat yang sangat sederhana. Saya ingin di hari-hari kemudian yang jauh, saya masih dapat memanggil memori tentang hal-hal yang saya lakukan dulu dengan mudah dan relatif utuh. Barangkali seperti musisi yang merekam ide dan kenangannya lewat lagu. Atau pelukis yang puas menumpahkan isi hati dan kepalanya dalam kain kanvas. Selain tentu saja tak mengaburkan kenyataan bahwa menulis adalah salah satu kegiatan yang memang saya nikmati dan cintai.
Baiklaah, semoga tulisan ini dapat menjadi pengantar bagi Anda yang mampir di sini ini. Jangan ragu untuk memberikan input berupa komentar, saran, masukan, atau bahkan dissenting opinion di blog ini. Tak perlulah khawatir karena saya jinak dan enggak menggigit kok. Hehehe…
Selamat datang, selamat menjelajah, dan semoga ada manfaat yang bisa dibawa pulang!
Salam,
Ardhi
Comments (6)